Malam makin dingin saja, sementara aku masih terjebak di ramainya warung demi segelas es sirup teman berbuka dan secangkir kopi hitam milikmu. Pengen meringkuk di balik selimut, tapi agenda muter-muter jadi "ekor"-mu masih panjang.. Kalau kata salah satu iklan permen "Dingin-dingin Empuk", yang ini udah dingin nggak empuk pula, bangku kayu kan memang selalu keras begitu. Haish, ngelantur ini sudah!
_Luh_